Tuesday, 10 July 2012

Bangun Infrastruktur, ASEAN Siapkan Rp36 T

Para pemimpin ASEAN di KTT ke-20 di KambojaPertemuan tahunan negara-negara ASEAN dan Bank Pembangunan Asia (ADB) ke- 45 di Manila, Filipina, menghasilkan komitmen pembiayaan infrastruktur dari Dana Infrastruktur ASEAN (AIF) hingga US$4 miliar atau sekitar Rp36 triliun sampai 2020.

Direktur Jenderal Pelaksana Rajat Nag, dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan ADB hari ini, Kamis 3 Mei 2012 menyampaikan, anggaran tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk membangun jalan, jalur kereta api, pembangkit listrik, air bersih, serta kebutuhan infrastruktur lainnya di seluruh negara ASEAN.

“Ini adalah momen yang sangat menentukan bagi ASEAN untuk bekerjasama membiayai proyek infrastruktur. Hal ini juga diharapkan akan mendongkrak perdagangan, pertumbuhan ekonomi, serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” tuturnya.

Pertemuan tersebut juga menyepakati, bahwa AIF juga menyetujui untuk mendanai enam proyek per tahunnya, dalam bentuk pinjaman yang nilainya tidak melebihi US$75 juta. Proyek yang dibangun juga harus bermanfaat bagi masyarakat banyak, seperti mengurangi kemiskinan, meningkatkan perdagangan, ataupun mendongkrak investasi.

“Total komitmen peminjaman hingga 2012 diperkirakan mencapai US$4 miliar,” katanya

Sebagai informasi, AIF merupakan anggaran khusus untuk infrastruktur yang dibiayai negara-negara ASEAN dan ADB. Semula, negara ASEAN dan ADB hanya menyepakati modal awal AIF sebesar US$485 juta, di mana ADB menyumbang USD150 juta dan sisanya disumbang negara ASEAN. Dalam hal ini Malaysia menjadi penyumbang AIF terbesar dengan nilai US$150 juta disusul dengan Indonesia US$120 juta.

Untuk sumber pendanaan, AIF berencana menerbitkan obligasi, dengan memanfaatkan cadangan valuta asing negara ASEAN. Saat ini, dana cadangan valas yang dimiliki negara ASEAN mencapai US$700 milyar. Kebutuhan pendanaan untuk infrastruktur di ASEAN sendiri diperkirakan mencapai US$60 miliar pertahunnya.

Proyek di Indonesia
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan saat ini belum ada proyek infrastruktur yang terpilih untuk dibiayai AIF. Masing-masing negara ASEAN, termasuk Indonesia, masih membuat daftar proyek yang akan diajukan.

Sementara itu dalam pertemuan tingkat tinggi ASEAN di Jakarta, tahun lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa memaparkan, sedikitnya ada 48 proyek infrastruktur yang tengah digodok negara ASEAN untuk nantinya didanai AIF.

Indonesia sendiri, ujar Hatta, akan mengajukan minimal empat proyek, diantaranya jembatan di Sanggau yang menghubungkan Sarawak (Malaysia)- Kalimantan (Indonesia), jembatan di Riau yang
menghubungkan Indonesia – Singapura, jalan lintas selatan Kalimantan, lintas barat Sumatera.


via vivaNews