Analis PT BNI Securities, Akhmad Nurcahyadi, berpendapat, potensi penguatan indeks setelah penurunan cukup dalam sepertinya dapat terjadi hari ini. Meskipun demikian, indeks saham di dalam negeri berpotensi besar dipengaruhi pelemahan indeks regional dan global.
"IHSG akan bergerak pada rentang 3.961,47 hingga 4.023,50," kata Akhmad dalam risetnya kepada VIVAnews, Selasa.
Dia menambahkan, laporan kinerja penjualan bulanan emiten, aksi korporasi, dan angka indikator makro di Indonesia akan menjadi beberapa faktor penggerak indeks di tengah masih belum terukurnya fase pemulihan krisis yang terjadi.
Namun, Akhmad mengaku bahwa minimnya sentimen positif serta sikap wait and seesebagian investor terhadap perkembangan terkini krisis di zona euro masih memicu bursa dalam negeri bergerak mendatar.
Sementara itu, analis PT Indo Premier Securities, Ikhsan Binarto, memperkirakan pelemahan IHSG tiga hari terakhir masih berlanjut hari ini. Sebab, sentimen eksternal perkembangan krisis Eropa dan Amerika Serikat tetap mempengaruhi minat beli pemodal domestik.
Dia menambahkan, laporan kinerja penjualan bulanan emiten, aksi korporasi, dan angka indikator makro di Indonesia akan menjadi beberapa faktor penggerak indeks di tengah masih belum terukurnya fase pemulihan krisis yang terjadi.
Namun, Akhmad mengaku bahwa minimnya sentimen positif serta sikap wait and seesebagian investor terhadap perkembangan terkini krisis di zona euro masih memicu bursa dalam negeri bergerak mendatar.
Sementara itu, analis PT Indo Premier Securities, Ikhsan Binarto, memperkirakan pelemahan IHSG tiga hari terakhir masih berlanjut hari ini. Sebab, sentimen eksternal perkembangan krisis Eropa dan Amerika Serikat tetap mempengaruhi minat beli pemodal domestik.
"Wall Street dan Eropa juga ditutup turun pada penutupan transaksinya kemarin," kata dia kepada VIVAnews.
Selain itu, dia menambahkan, dari sisi teknis memperlihatkan posisi indeks masih berada di teritori negatif. "Bearish trend masih ada," tutur Ikhsan.
Selain itu, dia menambahkan, dari sisi teknis memperlihatkan posisi indeks masih berada di teritori negatif. "Bearish trend masih ada," tutur Ikhsan.
via VivaNews