PT
Hutama Karya selaku penggagas proyek kereta layang mengaku perusahaan
asal Jepang, Mitsui Corporation, sudah melakukan pembicaraan awal untuk
masuk sebagai salah satu investor proyek kereta layang Bekasi-Slipi.
Proyek ini diharapkan bisa mengatasi kemacetan di kawasan ibukota.
"Dari Jepang kemarin Mitsui sudah menyatakan minat untuk investasi, tapi berapanya kami belum tahu," kata General Manager Divisi Pengembangan Hutama Karya, Wikumurti, kepada VIVAnews di Jakarta.
Proyek kereta layang nantinya akan terbagi menjadi 5 tahap. Tahap pertama Bekasi-Cawang, tahap kedua Cawang-Semanggi, tahap tiga Bumi Serpong Damai-Taman Anggrek-Semanggi, dan tahap empat Bogor-Cawang. Total panjang rel kereta ini mencapai 100 kilometer, dengan investasi rata-rata per kilometernya sebesar Rp300 miliar.
Wikumurti menjelaskan, proses pembicaraan dengan Mitsui ini baru tahap awal, dan akan diperdalam kembali seiring dengan perbaikan rencana kereta layang. Selain Mitsui, Hutama Karya juga membuka peluang bagi negara lain yang masuk sebagai investor.
Untuk pengembangkan proyek ini, perusahaan mengaku lebih mementingkan masuknya investor asing dibandingkan pinjaman dari bank asing lewat skema Business to Business (B to B). Dengan menjadi investor, maka diharapkan terjadi alih teknologi dari Jepang dan China.
"Dengan B to B juga maka akan bisa menghilangkan keberatan Pak Dahlan yang meminta kalau bisa tidak menggunakan dana APBN," katanya.
Sementara untuk investor lokal, Hutama Karya memastikan akan menggandeng PT Jasa Marga Tbk mengingat lahan yang digunakan merupakan milik BUMN jasa tol tersebut. Secara teknis pun perusahaan pelak merah tol itu diklaim sudah menyetujui proyek kereta layang ini.
Selain Jasa Marga, perseroan juga akan mengajak BUMN karya lainnya untuk menggarap proyek ini. Semua mitra kerja itu itu akan menjadi satu konsorsium bernama Jabodetabek Integrated Transportation (JATRA) Corporation.
via VivaNews
"Dari Jepang kemarin Mitsui sudah menyatakan minat untuk investasi, tapi berapanya kami belum tahu," kata General Manager Divisi Pengembangan Hutama Karya, Wikumurti, kepada VIVAnews di Jakarta.
Proyek kereta layang nantinya akan terbagi menjadi 5 tahap. Tahap pertama Bekasi-Cawang, tahap kedua Cawang-Semanggi, tahap tiga Bumi Serpong Damai-Taman Anggrek-Semanggi, dan tahap empat Bogor-Cawang. Total panjang rel kereta ini mencapai 100 kilometer, dengan investasi rata-rata per kilometernya sebesar Rp300 miliar.
Wikumurti menjelaskan, proses pembicaraan dengan Mitsui ini baru tahap awal, dan akan diperdalam kembali seiring dengan perbaikan rencana kereta layang. Selain Mitsui, Hutama Karya juga membuka peluang bagi negara lain yang masuk sebagai investor.
Untuk pengembangkan proyek ini, perusahaan mengaku lebih mementingkan masuknya investor asing dibandingkan pinjaman dari bank asing lewat skema Business to Business (B to B). Dengan menjadi investor, maka diharapkan terjadi alih teknologi dari Jepang dan China.
"Dengan B to B juga maka akan bisa menghilangkan keberatan Pak Dahlan yang meminta kalau bisa tidak menggunakan dana APBN," katanya.
Sementara untuk investor lokal, Hutama Karya memastikan akan menggandeng PT Jasa Marga Tbk mengingat lahan yang digunakan merupakan milik BUMN jasa tol tersebut. Secara teknis pun perusahaan pelak merah tol itu diklaim sudah menyetujui proyek kereta layang ini.
Selain Jasa Marga, perseroan juga akan mengajak BUMN karya lainnya untuk menggarap proyek ini. Semua mitra kerja itu itu akan menjadi satu konsorsium bernama Jabodetabek Integrated Transportation (JATRA) Corporation.
via VivaNews